Daftar

TOP KARIR INDONESIA

97 Anggota

Transformasikan Bisnismu dari Skala Rumah Tangga ke Skala Industri

14 July 2021
Tips Karir
3948 KALI DIBACA
0 KALI DIBAGIKAN

Sebagai pebisnis tentu menginginkan bisnisnya terus berkembang hingga ke pasar global, dari mulai merintis seiring berjalannya waktu. Tapi hal tersebut perlu dibarengi dengan membangun pola pikir, budaya, strategi, dan sistem industri yang lebih besar.

 

Webinar APINDO UMKM AKADEMI kembali dengan membahas tema Pentingnya Transformasi dari Skala Rumah Tangga ke Skala Industri untuk menginspirasi para pengusaha rumah tangga agar bergerak untuk mengembangkan bisnisnya ke skala yang lebih besar.

 

Dihadiri narsumber di bidang bisnis baik dari pemerintahan, swasta, hingga pemerhati UKM diantaranya, Ari Indarto Sutjatmo dari Kementerian Perindustrian, Atase Perindustrian, 2017-2021, Fauzi Aziz Pemerhati UKM dan Perindustrian, Asep Barnas Pimpinan CV Mendong K. Craft (Produsen & Eksportir Handicraft), dan Freddy Pangkey Dipl.-Ing Direktur Mataram Paint (EMCO).

 

Menurut Ari Indarto pengusaha di Indonesia meskipun bisnisnya sudah terbilang besar, namun merasa sudah cukup dan puas bermain di dalam negeri, padahal sebenarnya mereka sudah mampu bersaing dengan produk dari luar.

 

“Bagaimana pengusaha lokal bisa masuk ke pasar ASEAN, Asia, bahkan global perlu adanya komitmen yang sangat tinggi, berani, investasi lebih di pendidikan, keuangan, pameran di luar negeri” ujar Ari Indarto.

 

Dalam pembahasannya, Fauzi Aziz menjelaskan bahwa banyak yang tidak menyadari saat ini perkembangan teknologi yang pesat mendorong pengusaha masuk ke ranah global.

 

“Kita saat ini ada dalam tatanan pasar global, artinya kita punya peluang untuk jualan ke wilayah manapun di dunia. Namun tantangannya, pasar global sangat berat karena dimasuki berbagai macam produk” jelas Fauzi.

 

Fauzi Aziz menambahkan, UMKM Indonesia punya keunikan tersendiri, setiap daerah punya pembeda, dan menurutnya itu harus dipertahankan. UMKM juga perlu menata manajemen yang cocok dengan perkembangan pasar global. SDM juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Dan terakhir, UMKM juga harus mempersiapkan tools yang baik untuk produksi, pemasaran, sampai keuangan.

 

Asep Barnas juga mengajak UMKM untuk menciptakan satu peluang baru, agar ketika situasi sudah kembali normal pengusaha lokal sudah bisa bergerak, meskipn perkembangannya mustahil berjalan cepat. Menurutnya, untuk naik kelas, UMKM sangat butuh pembelajaran, ketekunan, effort, dan dukungan pembiayaan.