Menghidupkan Kembali Bisnis Budaya dan Pariwisata Pasca Pandemi
Industri pariwisata dan seni budaya menjadi aset berharga yang harus dikembangkan untuk membangkitkan kembali ekonomi bangsa seraya melestarikan kekayaan tradisi yang kita punya.
APINDO UMKM AKADEMI 17 Maret 2021 kemarin kembali mengadakan webinar UMKM berjudul Mengembangkan Bisnis Budaya dan Pariwisata Untuk Kebanggaan Bangsa. Narasumber yang hadir diantaranya Alexander Nayoan Ketua PHRI Learning Center dan Agra Locita Marketing & Brand Development PT. Aseli Dagadu Djokdja.
Di awal materi Alexander Nayoan menjelaskan tugas PHRI yang melobi dan berusaha mendekatkan diri pada Pemerintah untuk menyampaikan aspirasi anggota dan non-anggota mengenai kebijakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh Pemerintah.
Alexander Nayoan mengingatkan jika pebisnis restoran tidak masuk ke dunia digital di masa pandemi sekarang, client anak-anak milenial mungkin tidak akan berpaling ke bisnisnya. Sedangkan kompetitor sudah melakukan inovasi digital seperti QR Qode, aplikasi online, dll.
“Jaman sekarang Anda sudah tidak bisa lagi dan tidak boleh dagang sendirian, sebuah usaha harus berpartner, kalau bisa membuat asosiasi yang menjual produk secara bersamaan” jelas Alexander Nayoan
Alexander Nayoan juga sangat menyarankan bagi pengusaha restoran untuk tidak membuat pilihan menu terlalu banyak, dan harus punya minimal 1 produk, maksimal 3 yang menjadi best seller.
Agra Locita juga menceritakan perjalanan Dagadu selama 27 tahun berbisnis dengan melihat peta, tren dan mencermati arus utamanya, sampai mencari tahu minat masyarakat, untuk kemudian mengeluarkan produk-produk yang alternatif sesuai dengan yang dibutuhkan pangsa pasar.
Selama pandemi Dagadu melakukan dukungan penuh kepada UMKM di Jogja untuk melakukan consignment. Juga membuka peluang untuk teman-teman UMKM lokal Jogja agar produknya dikreasikan dan dipasarkan di gerai Dagadu baik offline maupun online.
Sebagai inovasi, Dagadu membuka paket tour di gerai Dagadu, orang-orang yang datang bisa merasakan kekerabatan dengan komunitas yang ada. Dalam program ini, salah satu kegiatannya yakni UMKM di kawasan Borobudur bisa memasarkan produknya berdampingan dengan kegiatan pariwisata.
Menurut Agra Locita, banyak nilai-nilai baik yang kita punya dan ditanamkan oleh leluhur dalam sebuah budaya. Hal-hal baik itu dipersiapkan untuk masa depan kita menjadi lebih baik. Ketika kita mau mengangkat itu ke dalam versi yang lebih modern, kita bisa mengenalkannya ke orang yang lebih banyak.
Cara kehidupan sosial masyarakat Jogja dan kreativitas yang berkembang di Jogja membentuk usaha Dagadu, seperti desain kaos bertuliskan bahasa Jogja yang dikemas jenaka lewat “plesetan”.